Upaya untuk Meningkatkan Akhlak
oleh kosim
Dalam era globalisasi sekarang ini, perilaku seorang muslim sangat rentan untuk terpengaruh dampak negatif yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, sehingga kita sering melihat liberasi nilai yang terjadi di kalangan umat Islam. Peristiwa seperti ini bisa disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang Islam, juga lingkungan yang ridak kondusif untuk mendidik seseorang tentang agamanya. Sehingga kesadaran beragama nyaris tak pernah muncul secara nyata dalam keseharian dan kehidupan sosial kita. Padahal peranan agama dalam pengendalian sosial tidak diragukan lagi. Orang yang memahami dan mengamalkan ajaran agamanya dengan baik maka manusia tersebut akan menjadi manusia sejati yang berakhlak mulia. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan akhlak manusia.
Dalam upaya meningkatkan akhlak, H. Abdullah Firdaus bersama rekan-rekannya membahas upaya untuk meningkatkan akhlak dalam sebuah jurnal yang berjudul “Upaya Meningkatkan Akhlak dan Kepribadian melalui Pemahaman dan Pendidikan Agama”. Dalam jurnalnya disebutkan bahwa upaya yang penting dalam meningkatkan akhlak adalah dengan menanamkan nilai-nilai Islam sejak usia dini, sehingga mudah membangun dan membentuk karakter kepribadian seseorang. Selain itu juga diperlukan penyuluhan dan pendidikan agama, serta mengimplementasikan nilai-nilai Islam dengan memberikan contoh dari realitas yang ada.
Ibnu Maskawaih menyebutkan beberapa metode untuk mencapai akhlak yang baik, antara lain:
a. Adanya kemauan yang sungguh-sungguh untuk berlatih terus menerus dan menahan diri untuk memperoleh keutamaan dan sopan santun yang sebenarnya sesuai dengan keutamaan jiwa. Latihan ini terutama diarahkan agar manusia tidak memperturutkan kemauan jiwa alsyahwaniyyat, yang sangat terkait dengan alat tubuh. Maka wujud latihan dalam menahan diri dapat dilakukan antara lain dengan melakukan puasa, mengerjakan shalat dengan khusyu’, dan mengerjakan perbuatan yang baik yang didalamnya ada unsur melelahkan.
b. Menjadikan pengetahuan dan pengalaman orang lain sebagai cermin bagi dirinya.
c. Interospeksi atau mawas diri. Metode ini mengandung pengertian kesadaran seseorang untuk berusaha mencari cacat/aib diri sendiri.
d. Melawan penyebab akhlak yang buruk dengan ilmu dan amal.
Di dalam kitab Ihya’ Ulumuddin diceritakan bahwa akhlak Rasulullah adalah al-Qur’an. Oleh sebab itu salah satu upaya yang juga sangat penting dalam meningkatkan kualitas akhlak adalah dengan mempelajari al-Qur’an, memahami, dan mengamalkannya. Al-Qur’an adalah sumber ajaran agama Islam yang paling pokok, di dalamnya terdapat berbagai peraturan dan petunjuk bagi orang muslim dalam bertindak. Oleh karena itu, mempelajari al-Qur’an adalah hal yang sangat dianjurkan dalam upaya meningkatkan akhlak.
Peningkatan kualitas akhlak sangat diperlukan, maka kita sudah seharusnya berupaya untuk meningkatkan akhlak dengan memulainya dari diri kita sendiri. Kita dapat mencoba beberapa langkah di atas untuk meningkatkan akhlak kita. Kita juga bisa memulainya dengan menghilangkan atau menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam

Tidak ada komentar:
Posting Komentar